Prinsip Kerja Kereta Maglev – Mungkin kalian pernah mendengar tentang kereta maglev?
Kereta maglev adalah singkatan dari magnetic levitation, yaitu kereta api yang bergerak dengan menggunakan gaya magnetik tanpa menyentuh rel. Kereta maglev ini mampu melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 600 km/jam.
Lalu, bagaimana prinsip kerja kereta maglev ini? Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kereta maglev ini?
Daftar Isi
Kereta Maglev
Kereta maglev adalah jenis kereta api yang bergerak pada posisi melayang atau mengambang (levitasi). Posisi tersebut dihasilkan oleh gaya elektromagnetik, sehingga menghilangkan hambatan gelinding.
Dibandingkan dengan kereta api konvensional, kereta maglev memiliki kecepatan yang lebih tinggi, akselerasi dan deselerasi yang lebih unggul, biaya perawatan yang lebih rendah, penanganan derajat yang lebih baik, dan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
Namun, biaya pembangunannya lebih mahal, tidak dapat menggunakan infrastruktur yang ada, dan memakan lebih banyak energi di fase kecepatan tinggi.
Kereta maglev telah mencetak beberapa rekor kecepatan. Rekor kecepatan 603 km/jam dipegang oleh maglev eksperimental Seri L0 dari Jepang pada tahun 2015. Sejak tahun 2002 hingga 2021, rekor kecepatan maglev operasional tertinggi yaitu 431 km/jam dipegang oleh Maglev Shanghai, yang menggunakan teknologi Transrapid dari Jerman.
Maglev ini menghubungkan Bandara Internasional Pudong Shanghai dan pinggiran Pudong, Shanghai. Pada kecepatan tertinggi di sejarahnya, ia menempuh jarak 30,5 km hanya dalam waktu 8 menit.
Prinsip Kerja Kereta Maglev
Prinsip kerja kereta maglev didasarkan pada daya tolak antara dua magnet yang sejenis, yaitu magnet di bawah kereta dan magnet di atas rel.
Ketika dua magnet yang sama jenis saling tolak menolak, hal ini menciptakan gaya angkat yang membuat kereta melayang di atas rel. Dengan demikian, tidak ada gesekan yang terjadi antara kereta dan rel, yang membuat kereta dapat melaju dengan sangat minim hambatan.
Namun, alih-alih menggunakan magnet permanen, prinsip elektromagnetis digunakan untuk membuat magnet sementara yang kuat dan besar. Ketika arus listrik dilewatkan melalui kumparan kawat, medan magnet dihasilkan di sekitar kumparan sesuai dengan hukum Faraday.
Medan magnet ini dapat diatur dengan mengubah arus listrik yang mengalir. Dengan cara ini, kereta maglev dapat mengatur ketinggian levitasi dan kecepatan geraknya.
Sistem maglev yang berbeda mencapai levitasi dengan cara yang berbeda, yang secara umum terbagi dalam dua kategori: suspensi elektromagnetik (EMS) dan suspensi elektrodinamik (EDS).
Suspensi elektromagnetik (EMS) adalah sistem yang menggunakan magnet di bawah kereta yang menarik rel yang terbuat dari besi. Suspensi elektrodinamik (EDS) adalah sistem yang menggunakan magnet di samping kereta yang menolak rel yang terbuat dari logam yang dapat menghantarkan listrik. Kedua sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Keunggulan dan Kekurangan Kereta Maglev
Kereta maglev memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Kelebihan:
- Kecepatan tinggi >Kereta maglev dapat melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 600 km/jam. Hal ini membuat kereta maglev dapat menghemat waktu perjalanan dan meningkatkan efisiensi transportasi.
- Akselerasi dan deselerasi unggul >Kereta maglev dapat mempercepat dan memperlambat dengan cepat dan halus, tanpa adanya gaya sentrifugal yang menyebabkan penumpang merasa pusing atau mual. Hal ini membuat kereta maglev lebih nyaman dan aman bagi penumpang.
- Biaya perawatan rendah > Kereta maglev tidak memiliki bagian yang bergerak, seperti roda, bantalan, atau rem. Hal ini membuat kereta maglev tidak mudah rusak atau aus, sehingga biaya perawatan dan perbaikannya lebih rendah.
- Penanganan derajat baik >Kereta maglev dapat menyesuaikan ketinggian levitasi dan kecepatan geraknya sesuai dengan kondisi medan, seperti tanjakan, turunan, atau tikungan. Hal ini membuat kereta maglev dapat menangani derajat yang lebih tinggi daripada kereta api konvensional.
- Tingkat kebisingan rendah >Kereta maglev tidak menghasilkan suara yang berasal dari gesekan antara roda dan rel, atau antara udara dan kereta. Hal ini membuat kereta maglev lebih tenang dan ramah lingkungan.
- Kekurangan:
- Biaya pembangunan mahal > Kereta maglev membutuhkan infrastruktur yang khusus dan canggih, seperti rel magnetik, kumparan kawat, dan sistem kontrol. Hal ini membuat biaya pembangunan kereta maglev lebih mahal daripada kereta api konvensional.
- Tidak dapat menggunakan infrastruktur yang ada > Kereta maglev tidak dapat beroperasi di jalur kereta api yang sudah ada, karena tidak kompatibel dengan rel yang digunakan. Hal ini membuat kereta maglev harus membangun jalur sendiri, yang membutuhkan lahan dan izin yang lebih banyak.
- Memakan lebih banyak energi di fase kecepatan tinggi > Kereta maglev membutuhkan energi listrik yang besar untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dan stabil. Hal ini membuat kereta maglev memakan lebih banyak energi di fase kecepatan tinggi, yang dapat meningkatkan biaya operasional dan emisi karbon.
Rute Kereta Api Terpanjang di Dunia, ternyata perjalanan berhari hari
Kesimpulan
Kereta maglev adalah kereta api yang bergerak dengan menggunakan gaya magnetik tanpa menyentuh rel. Kereta maglev ini mampu melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 600 km/jam.
Prinsip kerja kereta maglev didasarkan pada daya tolak antara dua magnet yang sejenis, yaitu magnet di bawah kereta dan magnet di atas rel. Kereta maglev memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui.
Kelebihannya adalah kecepatan tinggi, akselerasi dan deselerasi unggul, biaya perawatan rendah, penanganan derajat baik, dan tingkat kebisingan rendah. Kekurangannya adalah biaya pembangunan mahal, tidak dapat menggunakan infrastruktur yang ada, dan memakan lebih banyak energi di fase kecepatan tinggi.
Demikianlah artikel yang saya buat tentang prinsip kerja kereta maglev. Semoga artikel ini dapat